Thursday, December 15, 2011

Sistim Pemerintahan Amalohy

Teman dan kerabatku, terutama anak-anak Amalohy !  beta akan menceriterakan sedikit tentang Pemerintahan negeri Amalohy- kamarian yang tumbuh dan berkembang sejak mulai negeri ini ada. Informasi ini beta mengetahui dari ceritera orang-orang Tua dan berbagai tulisan yang beta baca.
Beta juga masih membutuhkan masukan dari teman-teman dan basudara sekalian, Ok kita simak saja ceritanya!
Pada mulanya rasa perorangan (individu) yang dahulu  berkembang memisah-misahkan diri, hidup untuk kepentingan kebahagiaan pribadi, rasa aman dan tentram dalam keadaan damai sejahtera, tidak lagi dapat bertahan akibat permusuhan antar kelompok masyarakat. Olehnya itu ancaman yang sering dihadapi mengharuskan setiap orang membangun relasi dengan sesamanya, yang satu membutuhkan yang lain  untuk bersama-sama menghimpun daya dan tenaga dalam menghalau dan atau menghancurkan ancaman dan gangguan keamanan guna ketentraman bersama.
Dalam masa pengungsian / pelarian penduduk dari daerah pedalaman Nusa Ina yang diperkirakan antara abad  XI  hingga abad XIII akibat gangguan keamanan yang disebabkan oleh timbulnya perang saudara, maka tersebarlah keluarga-keluarga, ada yang berkelompok ada juga yang perorangan memilih tempat berlindung yang aman menurut pengertian kelompok atau keluarga tersebut. Sebagai contoh ; Keluarga PUTIRULAN, TAURAN dan TERINATHE. Ketiga keluarga ini sama-sama bertemu pada suatu tempat yang bernaman  “ MAE- RISA “ yang artinya  “ Mari  Berkumpul “ . Untuk menjaga keamanan ketiga keluarga Mata- Rumah ini mereka membentuk suatu kesatuan yang dikepalai oleh seorang perkasa disebut “ Ama Risa “ yang artinya  “seorang pengumpul “ dang yang terpilih adalah keluarga PUTIRULAN  yang lansung disebut “ Kapitan Maerisa”. Sungguhpun perkasa Kapitan ini, ia menyadari bahwa, tanpa  seorang yang akan memberikan pertimbangan dalam mengambil tindakan maka tidak mungkin akan mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu dia sendiri menentukan keluarga TAURAN  sebagai pemberi pertimbangan  yang disebut  MASA LO’O “. Sesuadah membuat pertimbangan yang matang terkait mengatur siasat maka keluarga TERNATHE  ditentukan sebagai pengatur siasat yang disebut  “ Maa’tita “. Selanjutnya kelompok matarumah ini disebut MARISA yang kemudian diberi nama dalam Pemerintahan Negeri Amalohy adalah SOA MARISA. Mereka segera mengadakan hubungan dan komunikasi dengan daerah-daerah sekitar dimana terdapat keluarga-keluarga lainnya, dengan harapan dapat berkumpul menjadi satu kekuatan yang kuat untuk mengawal daerah petuanan negeri Amalohy ( Kamarian Sekarang ).
Dalam menjelajah daerah petuanan itu, ditemukan 7 (tujuh) kelompok keluarga yang tersebar antara lain :
Kelompok  I. Keluarga Tomatala, Pariama dan kemudian keluarga Pesireron yang ditemukan oleh keluarga Pariama. Kelompok ini disebut  “ PESINA” kemudian diberi nama dalam pemerintahan  SOA ”PESINA”.
Kelompok II. Keluarga Kainama, Talapessy, Wairata, Siwalete dan Tupanwael, Keluarga Pentury kemudian diketemukan oleh keluarga Talapessy. Kelompok ini disebut  “ WAEL “ yang kemudian diberi nama dalam pemerintahan  SO’A  “WAEL” . 
Kelompok III. Keluarga Tuparia, Pocerattu, Heumasse, Tuhehay, Tuhenay, kelompok ini disebut kelompok “ LOHY-TUNI “ yang kemudian diberi nama dalam Pemerintahan negeri  “ SO’A LOHY  - TUNI “
Kelompok  IV.  Keluarga Sahetapy, keluarga ini disebut keluarga “ LESSY “ yang kemudian diberi nama dalam Pemerintahan  “ SO’A   LESSY “
Kelompok V. Keluarga Tamaela, Pattirane, kelompok ini disebut  “ SIHEU” yang kemudian diberi nama dalam Pemerintahan sebagai  “ SO’A  SIHEU “
Kelompok VI. Keluarga Sapiya, Tureay, kelompok ini disebut  “ TUTU-RIMA “, yang kemudian diberi nama dalam Pemerintahan sebagai “ SO’A  TUTU-RIMA “
Kelompok VII. Keluarga Tuaputimain dan Tupessy, keluarga ini disebut “ UKU-RATAL “ yang kemudian diberi nama dalam Pemerintahan negeri “ SO’A  UKU-RATAL “.

Kelompok-kelompok ini dalam mempertahankan  daerah/petuanan , berpisah-pisah meliputi daerah masing-masing  dengan kapitan (panglima) sendiri-sendiri. Sedangkan dalam suatu masyarakat bersama Kapitan MARISA  ditetapkan sebagai panglima tertinggi yang dapat mengkoordinir kegiatan tempur dari barat ke timur dan utara ke selatan. Pada pertemuan tertinggi  diadakan penetapan dan pengangkatan         “ MAUWEN “  yang artinya  “ PEMIMPIN BESAR”  ( Raja atau Upu latu) yaitu dari Keluarga TOMATALA, karena jiwa kepemimpinannya yang sangat berpengaruh diserta kecakapan berfikir dan kecerdasan memandang jauh ke depan , disertai juga dengan kecerdikan mengambil tindakan penyelamatan.
Wakil MAUWEN adalah keluarga PARIAMA, juga adalah keluarga bijaksana.
Kepala Petuanan atauTuan Tanah adalah keluarga TUAPUTIMAIN .
Kepala Penghubung adalah keluarga WAIRATA.

Saturday, November 19, 2011

Cerita Tentang Sungai " WAI CAU "

Wai Cau ini adalah sebuah sungai kecil yang terletak  antara  Negeri Kairatu dan Negeri Hatusua, lebihkurang  9 Km sebelah barat negeri Kairatu. WAICAU ini airnya tetap kuning dari dahulu hingga sekarang. Konon ceritanya bahwa sungai ini diberikan oleh seorang tua dari negeri Hatusua kepada menantunya laki-laki  orang dari negeri Kamarian yang kawin dengan anak perempuan Hatusua. Sebab-musabab sehingga sungai ini diberikan kepada menantu orang Kamarian adalah karena laki-laki Kamarian ini pernah bersama-sama dengan orang tuna menantunya berperang melawan serangan orang-orang dari pegunungan dan berhasil mengusir mereka untuk menduduki daerah tersebut. Atas pertimbangan balas jasa maka orang tua anak perempuan itu memberikan sebidang tanah termasuk Air Wai Cau kepada menantu laki-lakinya itu, akan tetapi kebijakan ini dibantah oleh pemerintah negeri Hatusua mengakibatkan orang tua anak perempuan itu menjadi marah besar dan mengambil segenggam tanah mereka membuangnya kedalam  sungai tersebut dan seketika itu pula warna air dari sunga itu merubah menjadi kuning sampai sekarang ini.