Wednesday, October 26, 2011

Sejarah Terbentuknya Negeri Amalohy- Kamarian ( Bagian I I )


Menjelang pertengahan Abad ke 16  yang diperkirakan antara tahun 1511 hingga tahun 1540 sebuah kapal layar bangsa Portugis berlayar memasuki mulut suangai Waiaka  (terletak samping timur negeri Kamarian sekarang ) dan membuang jangkar unturk berlabuh di daerah itu. Kehadiran kapal layar tersebut dapat diteropong pos pengamat pesisir pantai yang berada di puncak pohon kayu yang tinggi, hal ini dilaporkan kepada pimpinan tertinggi saat itu Kapitano panglima tertinggi.   Kapitano atau panglima tertinggi segera naik ke pos pengamat untuk melihat langsung melalui teropong bambu yang dibuat sendiri untuk maksud itu. Kemudian kapitano memmerintah semua kepala pasukan supaya berkumpul untuk membicarakan kehadiran kapal  layar bangsa asing dimaksud, siasat apa yang harus diambil untuk mengetahui tujuan serta maksud kapal layar asing itu melakukan persinggahan dan berlabuh di mulut sungai Waiaka. Setelah mengadakan musyawarah yang cukup tegang , akhirnya tercapai kata sepakat untuk semua pasukan disiapsiagakan  mengambil tempat memasuki kolam-kolam perlindungan disekeliling benteng melindungi penduduk negeri. Yang masih berada dalam gerakan pemeriksaan daerah  dipanggil pulang supaya seluruh kekuatan terkumpul untuk mempertahankan sampai pada titik darah penghabisan  dengan semboyan “ Bersatu Kita Teguh “.  Setelah beberapa hari mengamati gerak-gerik  kapal layar Portugis tersebut masih belum meninggalkan  mulut sungai Waiaka tersebut. Maka oleh Panglima tertinggi Kapitano Putirulan, segera diadakan musyawarah kembali untuk mengambil keputusan mengusir kapal layar tersebut yang membuat keadaan sangat panik. Dalam perundingan tersebut dengan meningat  peralatan dan perlengkapan perang yang ada dalam kapal layar bangsa asing tersebut , maka tercapailah kata sepakat untuk  perlu memperoleh informasi jelas dari dekat, apa yang sedang anak buah kapal tersebut lakukan dalam gerak gerik mereka. Untuk itu perlu ada seseorang ditunjuk untuk mengadakan pengintaian dari dekat agar ada keterangan-keterangan lengkap yang diperoleh untuk menentukan kebijaksanaan lebih lanjut.
Setelah diadakan pengamatan tentang orang yang akan ditunjuk untuk menjalankan keputusan yang telah diambil itu, maka salah seorang dari keluarga Wairata yang adalah seorang marinyo atau pembantu menjalankan perintah yang dianggap cukup cakap dan bijaksana untuk tugas tersebut.
Kemudian Wairata tersebut dengan perlengakapan yang sangat sederhana segera berkemas meninggalkan pimpinan dengan memperoleh amanat penting menuju ke tempat yang telah diperintahkan, dimana kemudian dari tempat persembunyian itu dapat melakukan pengintaian terhadap kapal layar bangsa asing tersebut. Segera beliau turun menyelinap diantara pepohonan yang lebat dan akhirnya beliau tiba pada tempat yang sudah ditentukan.

Pertama-tama beliau melangkah mendekati tepi sungai Waiaka, meloncat dari pohon ke pohon memperhitungkan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Setelah lebih kurang lima puluh meter jarak dari kapal layar tersbut segera beliau mengadakan pengintaian melalui semak-semak yang lebat yang akhirnya beliau dapat menangkap dalam penglihatan orang berkulit putih serta bermata kucing. Beliau melihat pakaian-pakaian dan barang-barang perhiasan yang ada tergantung di dalam ruangan kapal layar itu dan beliau terpesona dan mendapat  perhatian sepenuhnya. Karena hari sudah petang beliau sangat khawatir kalau-kalau akan tertangkap bila lebih mendekat, maka segera beliau menyelinap dan kembali ke tempat persembunyian.
Sungguhpun beliau merasa bahwa kehadirannya tidak diketahui oleh anak buah kapal tersebut, namun dari dalam kapal tersebut melalui lobang-lobang jendela kapal mereka telah mengetahui gerak-gerik beliau melalui teropong. Disinilah diketahui oleh orang Portugis bahwa daerah ini ada penghuninya dan untuk itu perlu ada kebijasanaan yang diambil untuk dapat memperoleh keterangan-keterangan tentang perkembangan manusia yang menghuni daerah ini (Pesisir pantai Kamarian sekarang ). Keesokan harinya anak buah kapal layar tesebut mengantungkan bahan-bahan pakaian dan perhiasan lainnya yang sangat menarik untuk mengoda pengintai Wairata yang sudah diketahui gerak-geriknya.  Pagi-pagi benar salah seorang anak buah kapal telah menyelinap masuk ke tempat dimana diperkirakan pengintai Wairata akan melintas mendekati kapal karena tertarik pada benda- benda yang tergantung diatas kapal tersebut. Sekian dulu teman cerita bagian kedua ini, saya akan lanjutkan lagi pada bagian yang ketiga atau bagian yang terakhir.      

No comments:

Post a Comment